Setelah selesai mengikuti acara di Kota Malang, saya dan beberapa rekan menyempatkan diri untuk mengunjungi Kota Batu. Kota ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Malang. Berhawa sejuk karena berada di daerah yang cukup tinggi. Seperti Puncak kalau di Bogor atau Brastagi di Medan.
Destinasi pertama adalah mengunjungi Batu Night Spectacular (BNS). Sebuah wahana permainan seperti Dunia Fantasi namun dalam skala kecil. Tempat ini juga dihiasi oleh lampu-lampu yang berwarna-warni. Dan yang paling terkenal adalah hiasan-hiasan dari lampion garden yang berwarna-warni Dari sini juga kita bisa melihat keindahan Kota Malang di malam hari.
Harga tiket masuk hanya Rp15.000,- namun untuk masuk permainan harus membayar lagi dengan harga yang bervariasi. Saya mencoba menaiki wahana semacam roller coaster namun dalam skala level-1 alias tidak ada putaran2 yang 180 derajat. Hanya mengitari wahana dengan menggunakan kabin yang memuat dua orang. Lumayan ngeri juga karena terasa sekali goyangan-goyangan antara roda dan rel.
Ada juga wahana-wahana seperti rumah hantu, boom-boom car, rodeo, carousel, dan masih banyak arena permainan seru lainnya. Cukup menghibur bagi warga setempat jika ingin mencoba wahana seperti ini tidak perlu jauh-jauh pergi ke Dunia Fantasi.
Setelah puas mengelilingi wahana ini, perjalanan kembali dilanjut dan destinasi berikutnya adalah Alun Alun Kota Batu. Disini tempatnya ramai sekali. Awalnya mengira karena besok adalah hari libur, namun menurut pengantar dari Harris Hotel Malang memang setiap malam disini ramai seperti ini. Semakin malam semakin ramai, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.00.
Kami singgah di kedai Pos Ketan Legenda 1967. Tempat ini ramai sekali oleh pengunjung yang rata-rata mahasiswa dari Malang.Banyak sekali motor parkir berjejer di sekitar alun-alun. Adapun penganan yang dijual berupa ketan yang dimodifikasi menjadi berbagai rasa. Harganya pun sangat terjangkau mulai Rp3.000 sampai Rp5.000,- Adapun menurut penjualnya setiap hari terjual kurang lebih 150 kg ketan! Wow..
Para pengunjung yang hadirpun cukup betah tinggal berlama-lama ditempat tersebut. Mereka ngobrol, tertawa-tawa, tidak terlihat yang bermain gadget seperti yang sering kita lihat di cafe2 Jakarta. Mereka cukup asyik ngobrol dan bersosialisasi dengan temannya secara live, bahkan diantaranya ada yang asyik bermain kartu!
Dan akhirnya setelah menunggu cukup lama karena antri yang cukup banyak, pesanan kami datang dan hanya dalam waktu 10 menit sudah habis. Ya jelas saja saat makanan datang kita langsung santap dengan lahap karena waktu yang lama menunggu dan cuaca yang cukup dingin. Jadi kopi dan ketan panas yang baru datang langsung disikat. Sementara saya lihat mahasiswa2 tersebut hanya menyicip sedikit kopi dan ketan lalu dilanjut dengan ngobrol yang cukup panjang. Makanya mereka cukup betah berlama2 disana.
Waktu sudah berganti hari, pukul 12 malam sudah lewat. Berhubung besok masih ada acara akhirnya kami meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke Kota Malang.
0 comments:
Post a Comment