Untuk kedua kalinya saya mendapat kesempatan mengunjungi
Kepulauan Seribu. Beberapa waktu lalu sempat mengunjungi Pulau Harapan, Pulau
Bulat dan Pulau Perak. Kali ini bersama teman-teman blogger traveler akan
mengunjungi Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Putri, Pulau Harapan (lagi), Pulau
Pramuka dan Pulau Nusa Keramba. Kalau dulu naik dari pelabuhan Muara Angke,
sekarang mencoba naik dari Pantai Marina Ancol. Kalau dulu naik kapal angkutan
rakyat, sekarang menggunakan kapal cepat dengan mesin 4 x 200 HP. Yay!
Tepat pukul sembilan pagi kami berangkat. Tujuan pertama
adalah Pulau Pari. Dan dalam waktu satu jam wuzzzz kapal sudah tiba di dermaga
Pulau Pari. Sempat berhenti dua kali karena baling-baling kapal tersangkut
sampah. Duh coba ya orang Jakarta jangan buang sampah ke laut dong.
Di Pulau Pari sudah tersedia sepeda yang siap dinaiki. Ya di
pulau yang bentuknya mirip ikan pari ini hanya ada transportasi sepeda untuk
berkeliling. Kami menuju Pantai Perawan yang sudah dikenal sebagai pantai yang
indah dengan pasir putihnya. Sepanjang perjalanan di sebelah kiri dan kanan
terdapat rumah penduduk yang tertata rapi dan bersih. Jalanan terbuat dari
paving blok yang terawat dan saat tiba di tempat tujuan pemandangan di kiri dan
kanan adalah laut. Ya semakin lama pulau semakin mengecil hingga ke ujung
menyerupai ekor ikan pari. Disini kami juga sempat melihat budidaya rumput laut
yang menjadi mata pencaharian utama warga Pulau Pari. Rumput laut ini bisa
diolah menjadi makanan seperti dodol, agar-agar, asinan hingga keripik.
Penduduk setempat juga sudah mengolah rumput laut menjadi bahan jadi dan kami
membelinya untuk oleh-oleh.
Ber levitasi hore di Pantai Perawan Pulau Pari (Foto : Koleksi Pribadi) |
Setelah puas foto-foto dan menikmati makan siang di tepi
Pantai Perawan, perjalanan kami lanjutkan ke pulau sebelah yaitu Pulau Lancang
yang merupakan penghasil ikan teri dan rajungan. Ikan teri yang dihasilkan
adalah ikan teri apa yang selama ini kita kenal sebagai “Teri Medan”. Jadi ikan
teri medan yang sering kita temui di Jakarta adalah berasal dari Pulau Lancang.
Oh ternyata selama ini kita terkecoh dengan nama ya. Pulau Lancang yang
memproduksi tapi Medan yang punya nama J
Sedangkan rajungan adalah hewan sejenis kepiting, namun
perbedaannya adalah rajungan tidak bisa hidup di darat seperti kepiting. Namun
untuk rasanya tidak jauh berbeda, malah rajungan lebih mudah untuk membongkar
isi jeroan dibanding kepiting. Ini kita buktikan saat melakukan makan sore
dengan menu kedua makanan diatas. Menjelang sore kami segera meninggalkan Pulau
Rajungan untuk mengunjungi pulau berikutnya yaitu Pulau Putri.
Hidangan Kuliner Rajungan dan Ikan Teri Siap Santap! (Foto : Koleksi Pribadi) |
Dalam waktu kurang lebih satu jam kita sudah sampai di Pulau
Putri yang merupakan pulau resort terbaik di Kepulauan Seribu. Fasilitas yang
ada di pulau ini cukup lengkap seperti kolam renang, terowongan bawah laut
untuk melihat ikan, akuarium raksasa di restoran, diving dan snorkeling spot
dan tentu saja resort dengan standar internasional. Disini juga menyediakan glass bottom boat yang akan berkeliling sekitar pulau, di bagian bawah kapal
kita bisa melihat pemandangan bawah laut dengan leluasa.
Pemandangan dari Glass Bottom Boat (Foto : Koleksi Pribadi) |
Setiap menjelang
sunset, kapal juga akan berkeliling selama satu jam memanjakan para penumpang
untuk melihat sunset dan keindahan lautan menjelang senja. Dan di Pulau Putri
ini kami akan menginap. Asyiiik. Namun setelah menikmati pemandangan di sekitar
pulau seperti foto-foto sunset dan keindahan lainnya, setelah mendapatkan kunci
kamar resort masing-masing bukannya beristirahat, tapi malah buka baju dan pake
celana renang dan langsung byurrrr terjun ke kolam renang di depan resort.
Memang kalau sedang berwisata itu tidak ada kata capek yah. Hanya lapar yang
dapat menghentikan kami. Ya waktunya makan malam sudah tiba. Dengan menu
barbeque dan ditemani iringan live musik, kami semua makan dengan lahap.
Setelah selesai kami kembali ke resort masing-masing untuk istirahat dan
mempersiapkan untuk kegiatan esok hari.
Patung Putri Duyung di Pulau Putri (Foto : Koleksi Pribadi) |
***
Hari kedua kami menuju Pulau Harapan. Ini adalah kali kedua
saya mengunjungi pulau ini. Tidak ada yang berbeda. Tetap indah. Pulau Harapan
adalah salah satu pulau wisata yang berpenduduk. Saya suka pulau ini karena di
sini kita bisa melihat sunrise dan sunset di satu tempat yaitu di dermaga.
Selain melihat keindahan pantai kami juga disini melakukan penanaman pohon mangrove
yang berada di sekitar pantai. Pohon mangrove di laut sama gunanya seperti
hutan di daratan. Jadi jangan dianggap enteng. Hutan lindung di darat berguna
untuk melindungi ekosistem. Begitu juga hutan mangrove di laut. Hutan mangrove
juga berfungsi sebagai pelindung pulau jika ada badai atau bahkan tsunami.
Setidaknya bisa mereduksi dahsyatnya gelombang yang datang. Di Kepulauan Seribu
terdapat hutan mangrove di Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Pulau Penjaliran
dan Pulau Pari. Sedangkan di Pulau Harapan saat ini sudah mulai dikembangkan.
Namun ada satu yang sangat disayangkan yaitu jalan lingkar pulau di bagian
selatan belum selesai dan menjadi tempat pembuangan sampah. Sepertinya harus
segera diselesaikan ya karena dari sana tercium bau kurang sedap dan sangat
tidak sehat. Mudah-mudah tahun ini sudah diselesaikan ya sesuai dengan janji
Pak Lurah saat kita bertemu.
Suasana damai di Pulau Harapan (Foto : Koleksi Pribadi) |
Menjelang siang kami kembali harus melaut meninggalkan Pulau
Harapan menuju destinasi berikutnya yaitu Pulau Pramuka yang merupakan ibukota
dari Kabupaten Kepulauan Seribu.
Wilayah Kepulauan Seribu sendiri merupakan bagian dari
wilayah pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Terdiri dari 110 pulau yang terdiri
dari 11 pulau berpenghuni, 9 pulau wisata dan sisanya pulau pribadi dan pulau
kosong (tidak berpenghuni). Jadi dari mana istilah “Kepulauan Seribu” berasal?
Ya mungkin dulunya orang melihat banyak sekali pulau yang ada di wilayah ini
sehingga dengan mudah menyebut kepulauan seribu, padahal setelah dilakukan
survey dan perhitungan jumlahnya hanya 110 pulau.
Sesampainya di Pulau Pramuka kami langsung makan siang dan
setelah itu langsung berkeliling pulau. Sejarah Pulau Pramuka sendiri menurut
penduduk setempat dulunya nama pulau ini adalah Pulau Elang, karena banyak
burung elang di pulau tersebut. Namun pada tahun 1980an diadakan perkemahan dan
jambore oleh Pramuka dan sejak saat itu pulau ini dikenal sebagai Pulau
Pramuka. Di pulau ini juga dikenal sebagai tempat yang indah untuk melakukan
diving dan snorkeling.
Menjelang sore kami harus kembali ke Pulau Putri karena akan
ikut tour menggunakan kapal “Princess Island 1” untuk melihat keindahan laut
sekitar Pulau Putri dan menyaksikan sunset.
Sungguh suatu pengalaman baru menyaksikan sunset dari atas
kapal. Jika selama ini saya melihat sunset dari tepi pantai, kini sudah
merasakan dari atas kapal. Satu jam kami berkeliling. Melihat keindahan laut
dan pulau di Kepulauan Seribu. Menyaksikan matahari tenggelam dibalik
cakrawala. Menyaksikan suasana laut dari terang menjadi temaram hingga gelap
dan melihat satu keindahan lain : Sebuah Senja di tengah laut Kepulauan Seribu.
Rasanya ingin waktu berhenti saat itu juga. Sungguh suatu suasana yang begitu syahdu.
Senja di tengah laut Kepulauan Seribu (Foto : Koleksi Pribadi) |
Namun waktu terus berputar dan kami harus segera kembali ke
Pulau Putri. Langsung dilanjutkan makan malam kali ini bukan di resto, tapi
beach party di tepi pantai. Hingga tengah malam menjelang kami baru kembali ke
resort masing-masing.
***
Hari ketiga rencananya kami akan melakukan kegiatan
snorkeling di sekitar Pulau Putri. Namun rupanya cuaca kurang bersahabat. Sejak
pagi hujan sudah turun. Semakin lama semakin deras. Untuk sarapan pun kita harus
berbasah-basahan jalan kaki dari resort ke resto. Menjelang siang hujan sudah
reda dan waktu check out meninggalkan Pulau Putri. Saat di dermaga kami sempat
melihat spot snorkeling yang sedianya akan kita selami. Namun ternyata tanpa
menyelam pun dasar lautnya sudah keliatan saking jernihnya.
Mudah-mudahan lain
waktu bisa kesampaian snorkeling di tempat ini, bahkan sekalian diving.
Semua sudah naik kembali ke kapal dan mulai bergerak menuju
destinasi berikutnya Pulau Nusa Keramba. Kurang dari satu jam kami sudah sampai
dan hidangan makan siang sudah menanti. Di pulau ini banyak sekali kolam-kolam
ikan yang diberi jaring seperti kolam. Mungkin karena itulah diberi nama
keramba yang artinya kolam. Disini juga kita bisa membeli oleh-oleh ikan
tongkol segar yang siap dimasak saat sampai dirumah. Setelah selesai makan
siang kami kembali melaut dan kembali ke Pantai Marina Ancol.
Ya perjalanan seru ini harus diakhiri. Setelah 3 hari, 2
malam dan satu senja yang indah di Kepulauan Seribu yang tak terlupakan. Semoga dalam
trip berikutnya bisa singgah di pulau yang belum sempat disinggahi seperti
Pulau Tidung yang terkenal dengan jembatan cinta-nya, Pulau Kotok yang terkenal
dengan spot diving-nya dan pulau-pulau indah lainnya.
Saya mencoba membuat dokumentasi berupa VideoTrip tentang perjalanan tak terlupakan “Keindahan Kepulauan
Seribu” yang bisa dilihat disini.
Enjoy Kepulauan Seribu.
#EnjoyJakarta
4 comments:
Semoga sukses untuk lombanya gan :)
Terima kasih. Ikutan lomba juga? mana link-nya..
wah lengkap euy, moga berangkat bareng ya kang ke Pulau Kotok nanti hehehe #ngarepdotcom
nitip link ah http://dzulfikaralala.wordpress.com/2013/07/17/enjoy-jakarta-pulau-pari-mutiara-kepulauan-seribu-yang-berkilau/
Terima kasih, mudah2an amin.
Menuju TKP :)
Post a Comment